Hell-o!
Sudah lama sepertinya tidak
blogging. Sebenarnya ini blog lama tapi sengaja dirombak untuk tugas TIK. Semua
postingan sudah dihapus karena semua berisi sesuatu yang lawas dan alay.
Sekarang blog ini difokuskan dan akan diisi dengan sesuatu yang berbau
arsitektur. Yak cukup sekian basa-basinya.
Sesuai dengan judul, disini saya
akan ngasih tau hubungan antara Saya
dan Arsitektur.
Kalau ditanya masalah cita-cita,
mungkin kita waktu kecil (masa TK-SD) akan menjawab mau jadi dokter, polisi,
guru, arsitek, pengusaha, artis, bahkan power rangers. Tapi saat mulai masa
remaja kita cenderung akan berpikir dua kali sebelum menjawab apa cita-cita
kita dan tentunya saat kita memberikan jawaban tidaklah sesumringah waktu kecil. Kenapa begitu? Ya karena semakin kita
dewasa, kita cenderung berpikir realistis
dan mulai meninggalkan pemikiran-pemikiran idealis
kita. Intinya, waktu kecil kita masih polos, masih berani bermimpi tinggi, tapi
saat dewasa kita akan memikirkan hal-hal lain sebelum bermimpi, misalnya
kemampuan, prospek masa depan, passion, finansial keluarga, dll.
Lalu apa cita-cita saya? Mimpi
saya? Saya sendiri sampai sekarang masih belum tau apa tujuan, cita-cita, dan mimpi saya. Sekarang
saya sedang menempuh studi di suatu perguruan tinggi nomor satu di Sekaran,
Semarang yaitu Universitas Negeri Semarang, atau lebih dikenal dengan nama
UNNES (Kalau bilang “UNNES” harus jelas, karena biasanya orang bude*
salah denger jadinya malah Universitas yang ada di Solo itu hehe). Tapi disini
saya bukan mau membahas ‘dimana saya kuliah’ tapi lebih ke ‘saya kuliah apa.’ Sekarang
saya sudah di semester kedua Teknik Arsitektur UNNES. Kenapa saya milih Teknik
Arsitektur? Apakah cita-cita saya jadi arsitek? Saya sendiri sebenarnya juga
tidak begitu paham kenapa saya dulu menempatkan Teknik Arsitektur di pilihan
pertama dan kedua waktu SBMPTN. Sejujurnya memiliki cita-cita sebagai arsitek
bukanlah hal yang buruk. Saya bisa jadi Arsitek, tapi apakah itu benar-benar cita-cita
saya? Entahlah.
Kalau diingat-ingat sebenarnya
ada beberapa hal yang membuat saya tertarik dengan Arsitektur :
1.
|
“Arsitek itu bukan hanya
merancang bangunan, tetapi Arsitek juga merancang peradaban.”
|
Setidaknya
itu yang saya ingat. Kata-kata persisnya saya lupa. Kalau tidak salah saya membacanya
di salah satu blog tentang arsitektur dan saya juga lupa blognya hehe.
|
|
2.
|
Perspektif
|
Dulu
waktu SMA ada mata pelajaran seni rupa, nah salah satu materinya yang sering
diulag-ulang itu tentang persektif. Waktu itu saya diajarkan tentang
perspektif titik hilang, mata burung, mata normal, mata ikan, dll.
|
|
3.
|
Saran teman
|
Dulu, Duluuuu sekali ada teman
|
Dan akhirnya saya diterima UNNES di prodi Teknik
Arsitektur. Awalnya memang agak sulit membiasakan diri dengan mata kuliah
Arsitektur. Dulu waktu SMA pelajaran yang paling asik menurut saya adalah
biologi, tetapi disini sama sekali tidak membahas sesuatu yang berbau Protista,
Bryophyta, Hydrilla, dkk. Dan salah satu tantangan terberat adalah tugas-tugas
yang mengharuskan mata terbelalak sampai pagi. Mungkin Kopi sudah seperti air
putih bagi mahasiswa Arsitektur. Tetapi pada akhirnya saya sudah biasa dengan
tugas-tugas tersebut. Jujur saja, sebenarnya saya merasa tersesat masuk jurusan
ini. Tetapi bukan berarti saya tidak akan berusaha di jurusan ini. Di setiap
tugas saya berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus. Kalaupun jelek, dosen
dengan senang hati menerima revisi dari mahsiswa-mahasiswanya, jadi bisa
diusahakan lah ya.
Mungkin saat ini saya masih belum
nyaman di Arsitektur. Tetapi suatu saat pasti akan.
0 komentar:
Posting Komentar