Minggu, 15 Maret 2015

Arsitektur dan Saya

Hell-o!

Sudah lama sepertinya tidak blogging. Sebenarnya ini blog lama tapi sengaja dirombak untuk tugas TIK. Semua postingan sudah dihapus karena semua berisi sesuatu yang lawas dan alay. Sekarang blog ini difokuskan dan akan diisi dengan sesuatu yang berbau arsitektur. Yak cukup sekian basa-basinya.

Sesuai dengan judul, disini saya akan ngasih tau hubungan antara Saya dan Arsitektur.

Kalau ditanya masalah cita-cita, mungkin kita waktu kecil (masa TK-SD) akan menjawab mau jadi dokter, polisi, guru, arsitek, pengusaha, artis, bahkan power rangers. Tapi saat mulai masa remaja kita cenderung akan berpikir dua kali sebelum menjawab apa cita-cita kita dan tentunya saat kita memberikan jawaban tidaklah sesumringah waktu kecil. Kenapa begitu? Ya karena semakin kita dewasa, kita cenderung berpikir realistis dan mulai meninggalkan pemikiran-pemikiran idealis kita. Intinya, waktu kecil kita masih polos, masih berani bermimpi tinggi, tapi saat dewasa kita akan memikirkan hal-hal lain sebelum bermimpi, misalnya kemampuan, prospek masa depan, passion, finansial keluarga, dll.

Lalu apa cita-cita saya? Mimpi saya? Saya sendiri sampai sekarang masih belum tau  apa tujuan, cita-cita, dan mimpi saya. Sekarang saya sedang menempuh studi di suatu perguruan tinggi nomor satu di Sekaran, Semarang yaitu Universitas Negeri Semarang, atau lebih dikenal dengan nama UNNES (Kalau bilang “UNNES” harus jelas, karena biasanya orang bude* salah denger jadinya malah Universitas yang ada di Solo itu hehe). Tapi disini saya bukan mau membahas ‘dimana saya kuliah’ tapi lebih ke ‘saya kuliah apa.’ Sekarang saya sudah di semester kedua Teknik Arsitektur UNNES. Kenapa saya milih Teknik Arsitektur? Apakah cita-cita saya jadi arsitek? Saya sendiri sebenarnya juga tidak begitu paham kenapa saya dulu menempatkan Teknik Arsitektur di pilihan pertama dan kedua waktu SBMPTN. Sejujurnya memiliki cita-cita sebagai arsitek bukanlah hal yang buruk. Saya bisa jadi Arsitek, tapi apakah itu benar-benar cita-cita saya? Entahlah.

Kalau diingat-ingat sebenarnya ada beberapa hal yang membuat saya tertarik dengan Arsitektur :

1.
“Arsitek itu bukan hanya merancang bangunan, tetapi Arsitek juga merancang peradaban.”

Setidaknya itu yang saya ingat. Kata-kata persisnya saya lupa. Kalau tidak salah saya membacanya di salah satu blog tentang arsitektur dan saya juga lupa blognya hehe.

2.
Perspektif

Dulu waktu SMA ada mata pelajaran seni rupa, nah salah satu materinya yang sering diulag-ulang itu tentang persektif. Waktu itu saya diajarkan tentang perspektif titik hilang, mata burung, mata normal, mata ikan, dll. Karena saya baik, Jadi saya sering sekali dimintai tolong untuk mengerjakan tugas menggambar teman-teman tercinta. Dari situ saya tertarik ingin mempelajari lebih dalam mengenai perspektif, walau sebenarnya saya lebih suka tentang desain interior daripada eksterior.

3.
Saran teman

Dulu, Duluuuu sekali ada teman spesial yang menyarankan kalau nanti kuliah sebaiknya ambil arsitektur saja. Karena penasaran akhirnya saya mencari tahu tentang arsitektur di Internet. Disitu saya mulai mengikuti info arsitektur dengan segala tetekbengeknya.

Dan akhirnya saya diterima UNNES di prodi Teknik Arsitektur. Awalnya memang agak sulit membiasakan diri dengan mata kuliah Arsitektur. Dulu waktu SMA pelajaran yang paling asik menurut saya adalah biologi, tetapi disini sama sekali tidak membahas sesuatu yang berbau Protista, Bryophyta, Hydrilla, dkk. Dan salah satu tantangan terberat adalah tugas-tugas yang mengharuskan mata terbelalak sampai pagi. Mungkin Kopi sudah seperti air putih bagi mahasiswa Arsitektur. Tetapi pada akhirnya saya sudah biasa dengan tugas-tugas tersebut. Jujur saja, sebenarnya saya merasa tersesat masuk jurusan ini. Tetapi bukan berarti saya tidak akan berusaha di jurusan ini. Di setiap tugas saya berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus. Kalaupun jelek, dosen dengan senang hati menerima revisi dari mahsiswa-mahasiswanya, jadi bisa diusahakan lah ya.

Mungkin saat ini saya masih belum nyaman di Arsitektur. Tetapi suatu saat pasti akan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;