Jumat, 10 Juli 2015 0 komentar

TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2

KONSEP RUMAH RAMAH LINGKUNGAN


Dampak pemanasan global akibat kerusakan lingkungan yang semakin parah telah menyadarkan sejumlah kalangan. Mereka lalu berusaha menumbuhkan kesadaran tersebut kepada komunitas masyarakat lainnya melalui kampanye go green. Konsep go green yang teraplikasi dalam program ramah lingkungan saat ini semakin gencar di kampanyekan di sejumlah daerah. Hal ini sebagai langkah strategis untuk mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap nasib lingkungan yang harus segera diselamatkan dari kerusakan. Dan yang terpenting, masyarakat akhirnya sadar bahwa mereka mempunyai tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mencegah segala sesuatu yang bisa merusak kelestariannya.
Pun pula prodi arsitektur UNNES yang menjadikan konsep ramah lingkungan ini sebagai tugas untuk para mahasiswa arsitektur semester 2 pada Studio Perancangan Arsitektur 2. Hal ini dilakukan agar kelak jika kami berhasil menjadi arsitek, kami bukan hanya arsitek yang hanya memperhatikan segi fungsi dan estetis dari suatu bangunan, akan tetapi juga di segi dampak yang ditimbulkan bangunan yang kita desain terhadap lingkungan di sekitarnya.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat konsep tugas SPA 2 ini. Misalnya saja: aktivitas dari penghuni rumah, besaran ruang, KDB, Jalan sempadan bangunan, dan lain-lain, selengkapnya akan saya diuraikan secara singkat di bawah ini.

1.
Penghuni dan Site dari bangunan



Calon penghuni rumah atau client berprofesi sebagai dosen dengan seorang istri guru dan 3 orang anak yang masing-masing berumur 11,13, dan 15 tahun. Hal-hal mengenai calon penghuni rumah yang akan desain menjadi penting karena pada akhirnya mereka yang akan menempati rumah tersebut. Kepuasan client menjadi hal paling utama bagi seorang arsitek. Oleh karena itu sesuatu hal mengenai para penghuni harus menjadi perhatian khusus sebelum mendesain suatu rumah. Aktivitas dari penghuni, kebutuhan ruang penghuni rumah, dan bahkan hobby penghuni rumah bisa dijadikan referensi dalam mendesain. Contohnya saja, client berprofesi sebagai dosen dengan hobby membaca, maka dalam mendesain ruang mungkin bisa ditambahkan ruang kerja atau ruang baca.


            Site dari rumah yang akan didesain sendiri terletak di desa Ngijo, kavling Permata Ngjio, Gunung Pati, Semarang. Site menghadap kearah Selatan dan di bagian timur site merupakan dataran yang lebih rendah seperti jurang. Hal ini menjadikan frekuensi terbesar angin berasal dari arah timur. View dari site juga menentukan dalam menentukan  peletakan ruang. Misalkan ruang yang memiliki kebutuhan view yang tinggi adalah kamar maka peletakan kamar harus memiliki jangkauan terhadap view yang ada. Hal lain dalam menentukan peletakan ruang adalah kebisingan, arah datang cahaya, dan aksesibilitas.

2.
Anggapan dan ketentuan dalam mendesain

Ketentuan dan anggapan :

KDB : maksimal 60%

Garis sempadan jalan adalah 3 meter

Ukuran site 14x18m

3.
Pendekatan Desain

Cross Ventilation



Ventilasi Silang (cross ventilation) adalah sistem sirkulasi udara dimana bukaan-bukaan diletakkan sedemikian rupa sehingga udara bisa mengalir dengan baik. Sistem sirkulasi ini membantu menjaga kualitas dan temperatur udara di dalam rumah.


Biopori





Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.


Roof Garden




Roof Garden adalah proses penanaman tanaman yang dilakukan di ruangterbuka dan terdapat di atap yang tidak memerlukan lahan yang luas.




Dari tugas yang diberikan, inilah denah yang berhasil saya buat dengan mempetimbangkan hal-hal diatas dalam proses mendesain.

ULASAN

Dengan adanya tugas ini diharapkan mahasiswa arsitektur UNNES dapat menjadi arsitek yang peduli terhadap lingkungan tanpa meninggalkan segi fungsi dan estetis dari bangunan yang akan didesain. Keberlangsungan alam dan lingkungan sekitar juga akan berdampak pada kehidupan masyarakat sekitar. Lingkunagn yang tetap sehat dan lestari akan menjadikan kelayakan huni suatu tempat akan meningkat. Kesejahteraan masyarakat yang berada di lingkungan tersebutpun akan meningkat pula.
Desain rumah ramah lingkungan merupakan bentuk dukungan terhadap keberlangsungan lingkungan yang lestari dan layak huni. Oleh karena itu penerapan konsep ramah lingkungan seharusnya diberlakukan pada semua konsep desain bangunan tanpa terkecuali. 
Jumat, 22 Mei 2015 0 komentar

MIND MAP KONSEP RUMAH RAMAH LINGKUNGAN (SPA2)



TOR
Merencanakan bangunan rumah tinggal untuk sebuah keluarga dosen dengan konsep ramah lingkungan

STATEMENT
1.
Pengertian

Rumah ramah lingkungan merupakan bangunan yang menggunakn arsitektur, material, dan proses konstruksi yang ramah lingkungan. Ramah lingkungan disini berarti tidak melukai dan merusak alam
2.
Latar Belakang

Ancaman dari Global Warming terhadap kelangsungan hidup manusia telah memberikan pemahaman mengenai betapa pentingnya untuk berorientasi kepada lingkungan untuk segala aspek kehidupan, termasuk dalam aspek rumah tinggal.
3.
Anggapan

-          Client berprofesi sebagai dosen dengan seorang istri dan 3 orang anak

-          Site berada di lokasi kavling Permata Ngijo Gunung Pati
4.
Batasan

-          Utara
:
Kebun

-          Timur
:
Lahan Kosong

-          Selatan
:
Lahan Kosong, Pemukiman

-          Barat
:
Lahan Kosong

-          KDB maksimal 60%

-          Garis Sepadan Bangunan 3m

ANALISIS (ZONING)
  •           Sinar Matahari
  •           Klimatologi
  •           Kebisingan
  •           Pencapaian

PENDEKATAN DISAIN
-
Cross Ventilation

Ventilasi Silang (cross ventilation) adalah sistem sirkulasi udara dimana bukaan-bukaan diletakkan sedemikian rupa sehingga udara bisa mengalir dengan baik. Sistem sirkulasi ini membantu menjaga kualitas dan temperatur udara di dalam rumah.


-
Biopori

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.


-
Roof Garden

Roof Garden adalah proses penanaman tanaman yang dilakukan di ruang terbuka dan terdapat di atap yang tidak memerlukan lahan yang luas


Jumat, 01 Mei 2015 0 komentar

Sebuah Rangkuman : Kemana Perginya Para Tukang?


Teks asli : Mahatmanto

Saat ini banyak arsitek dengan pembagian kerja dalam produksi arsitektur sibuk dengan perancangan ruang-bentuk yang indah tetapi kurang mengindahkan bagaimana rancangan itu sendiri harus ditegakkan di muka tanah. Maclaine Pont bekerja pada awal abad ke-20 ketika pemisahan kerja antara perancangan dan pelaksanaannya belum terlaksana setajaam sekarang. Maclaine Pont berada dalam tradisi arsitek sebagai perancang dan pemimpin pekerjaan pembangunan di lapangan.

Sebagai anak zamannyaa, Maclaine Pont termasuk golongan yang ingin mengenal dan memulihkan keunggulan tradisi ketukangan pribumi yang pernah gemilang. Bagi Maclaine Pont pemulihan tradisi ketukangan itu lebih penting daripada memakai langgam arsitektur adat di Nusantara untuk kepentingan baru. Dia percaya bahwa pemulihan tersebut akan meningkatkan harga diri mereka. Dari beberapa karya bangunan rancangan yang masih berdiri hingga kini, semuanya memiliki catatan mengenai perlunya memajukan kembali keterampilan dan pengetahuan para tukang pribumi maupun organisasi kerjanya.

Sekilas Macline Pont

Henri Macline Pont adalah seorang arsitek kelahiran Jatinegara (1895). Ia merupakan lulusan Universitas Delft. Ketika menjalani profesinya di Jawa, ia mengawali karyanya pada bangunan Kntor Pusat SCS di Tegal. Pada artikelnya Nederlandsch-Indie Oud en Nieuw (NION) edisi keempat tahun 1916-1917, dapat diketahui apa yang dipikirkannya mengenai karya rancangannya. Dalam artikelnya, Maclaine Pont menempatkan uraiannya tentang rancangannya dalam bingkai interaksi Timur-Barat dan kualitas Tropikal. “Bouwen in de Tropen!” begitu kalimat pembuka di artikelnya. Baginya, kantor pusat dari sebuah perusahaan besar Eropa haruslah membawakan karakter Eropanya di Hindia.


Bangunan yang yang dirancangnya berbentuk memanjang dan berada di tengah kota, tetapi terletak di bagian tersendiri dari pusat kota, yang kelak akan bertetangga dengan stasiun di sebelah timurnya dan hotel serta societeit di sebelah selatan. Bangunan Kantor Pusat SCA itu diletakkan membujur searah perjalanan matahari sehingga kedua sisi panjangnya mendapat hembusan angin laut dari utara yang sejuk serta angin pegunungan dari selatan yang segar. Seluruh bagunan menghadap ke selatan, ke arah pelataran luas yang direncanakan sebagai pelataran bersama dengan stasiun kereta api yang waktu itu belum dibangun (kelak diresmikan pada 1 Mei 1918). Pelatarannya sendiri disarankan oleh Maclaine Pont ditanam dua pohon beringin.

Dalam artikelnya selain mendeskripsikan jenis, asal, dan mutu bahan-bahan yang dipergunakan, ia juga membicarakan kemampuan para tukangnya. Disini tampaklah keinginannya agar para pembaca artikelnya tahu bahwa ia menggunaakan banyak bahan bangunan setempat untuk bagunan yang ia rancang. Ia juga mengatakan bahwa mutu bata yang buruk membuatnya memutuskan untuk memplester dindingnya. Sebaliknya ia memuji kemampuan tukang Jawa yang hebat dalam mengukir batu dan kayu.

Bangunan ini sekarang dimiliki PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan sedang dipergunakan Universitas Panca Sakti. Membandingkan gambar-gambar yang menyertai artikel tersebut dengan keadaan yang sekarang, bangunan ini masih lumayan utuh meski ada juga perubahan di sana-sini. Misalnya pemagaran arkade.



Lebih dekat lagi, bangunan ini mengoalah detailing dengan baik, mulai dari detail ukuran bayu pada kapitel kolom beton, konsol dan kolom kayu, hingga detail talang. Semuanya memperlihatkan dekatnya relasi arsitek dengan para tukangnya. Mutu pekerjaan tersebut bisa dicapai karena adanya hubungan yang akrab antara tukang dan perancangnya.

Di akhir artikelnya ia mengutip komentar seorang tukang kayu terbaiknya saat tukang tersebut diperlihatkan maket bangunan: “Kalau orang Blanda kasih atoeran dan oekuran, orang Jawa bisah bikin.” Dari kutipan  itu tampak bahwa Maclaine Pont sangatlah menghargai kemampuan para tukang Jawa dan ada nada optimisme untuk melakukan kerja sama dengan mereka. Dalam artikel, Maclaine Pont berpendapat: “pribumi harus dibantu untuk menghargai warisan dan sejarahnya sendiri. Kita (Orang Belanda) perlu membimbing mereka.”

Arsitektur Jawa, Gotik dan Modern

Kompleks bangunan karya Maclaine Pont yang paling populer ditata dengan inspirasi dari penataan kompleks bangunan keraton Jawa pedalaman: massa bangunan tersebar dengan jalur-jalur sirkulasi selasar sebagai penghubung. Maclaine Pont menerangkan bahwa strategi ini dipilih untuk memberi feksibilitas bila hendak ditambahkan massa bangunan baru atau bila bangunan lama ingin dirubah dimensinya. Dia menerapkan rancangan ini untuk Sekolah Tinggi Teknik di Bandung. 


Penataan lahan untuk kompleks Sekolah Tinggi Teknik ini berkal-kali dilakukan dan ada beberapa gambar alternatif yang terdokumentasikan. Yang tetap adalah sumbu utara dan selatan, berikut pohon beringin yang berada di tengah yang digunakan untuk koordinasi. Bedanya, sumbu ini terasa bebas dari halangan massa bagunan karena perbedaan tinggi lahan. Massa bangunan yang tersisa kini memang berupa gugusan dengan massa induk di tengah serta massa-massa kecil di pinggirannya.


Menurut pandangan Maclaine Pont tentang arsitektur Jawa, dinding Arsitektur Jawa adalah wand (tabir), bukan muur (tembok, benteng). Memahami tabir sebagai dinding mengingatkan kita pada Arsitektur Gotik yang dengan dinding dan jendela kaca patrinya menghadirkan suatu ruang diafan, remang-remang, seperti menembus kabut, yang juga bisa kita rasakan ketika berada di dalem Rumah Jawa. Pada keduanyaa, Arsitektur Gotik dan Jawa, keterampilan tukang dalam menyelesaikan detailing dipamerkan. Di sini arsitektur sekaligus struktur sehingga segenap riwayat bagunan ini terbangun dari rangkaian bahan-bahan yang jujur terbuka bagi siapa saja tanpa ditutup-tutupi.

Adakalanya sebuah karya arsitektur akan rusak termakan waktu atau cuaca. Begitupun karya-karya perancangan Maclaine Pont, sayangnya tradisi ketukangan setempat pada waktu itu tidak selalu siap untuk memperbaikinya seperti rancangan semula. Akibatnya, proses merawat bagunan ini tidak berkesinambungan.

Agaknya ini menjadi sebuah tragedi untuk Maclaine Pont yang selama bekarya ingin benar memajukan keterampilan tukang pribumi, tetapi diakhir karyanya para tukang pribumi tidak beranjak dari tradisi ketukangannya semula.


Siapa lagi arstitek masa kini yang masih perduli pada tradisi ketukangan?

Sabtu, 28 Maret 2015 0 komentar

MIND MAPPING



Di postingan kali ini, saya akan membahas secara singkat yang namanya Mind Mapping atau dalam bahasa Indonesianya disebut Pemetaan Pikiran.

Mind Mapping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, Psikolog dan juga seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Upaya Tony Buzan sebenarnya muncul dari pengamatannya dalam bidang perkembangan teknologi komputer pada tahun 1971. Tony Buzan berpikir, “Kenapa komputer perlu User Guide ribuan lembar untuk dapat beroperasi?” tetapi “Kenapa manusia sebagai makhluk berpikir bisa jauh lebih hebat. Tanpa User Guide manusia bisa melakukan rekayasa dan tindakan yang dahsyat, misalnya mengubah dunia?”. Perbedaan kemampuan antara komputer dan manusia itu, Tony Buzan kemudian mengeksplorasi daya pikir manusia dengan merekayasa model pengembangan potensi manusia yang disebutnya Mind Mapping.



Mind Mapping adalah suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Dengan Mind Mapping  manusia bisa mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Mapping juga dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak. Mind Mapping mengembangkan otak manusia agar berpikir secara divergen dan kreatif.

Menurut Tony Buzan sendiri, Mind Mapping dapat membantu kita untuk banyak hal seperti : merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien, serta melatih gambar keseluruhan. Ditinjau dari segi waktu, Mind Mapping memang dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam mempelajari suatu informasi. Hal ini utamanya  disebabkan karena metode ini dapat menyajikan gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain, Mind Mapping mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan linear yang memakan waktu menjadi pencatatan yang lebih efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh individu.

Mind Mapping  saat ini sudah dikenal luas di berbagai bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Penerapannya mencakup manajemen organisasi, penulisan, pembelajaran, pengembangan diri, dll. Namun, yang paling potensial adalah dalam bidang pengembangan diri.

Pemetaan pikiran menggunakan teknik curah gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan melukiskannya secara kesatuan di sekitar Tema Utama seperti pohon dengan akar, ranting, dan daun-daunnya. Tony Buzan mengusulkan penggunaan struktur dasar Mind Mapping sebagai berikut :

-
Mulai dari tengah dengan gambar Tema, gunakan minimal 3 warna.
-
Gunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi diseluruh Mind Map yang dibuat.
-
Pilih kata kunci dan tulis dengan huruf besar atau kecil.
-
Tiap kata/gambar harus sendiri dan mempunyai garis sendiri.
-
Garis-garis itu saling dikaitkan, mulai dari tengah yaitu gambar Tema Utama.
-
Garis bagian tengah tebal, organis , dan mengalir dari pusat keluar, menjulur seperti akar, atau pancaran cahaya.
-
Buat garis sama panjangnya dengan gambar/kata.
-
Gunakan warna – kode rahasia sendiri di Mind Map yang dibuat.
-
Kembangkan gaya penuturan, penekanan tertentu, dan penampilan khas di Mind Map yang dibuat. Jadi Mind Map setiap orang tidak harus sama, meskipun tema yang dibahas sama.
-
Gunakan kaidah asosiasi di Mind Map yang dibuat.
-
Usahakan Mind Map itu jelas, menggunakan hirarki yang runtun, urutan yang jelas dengan jangkauan sampai ke cabang-cabang paling ujung.


Dengan cara yang lebih bebas, warna-warni, dan gambar, pemetaan pikiran menjadi berbeda dengan metode curah gagasan yang sudah dikenal luas. Hasilnya bisa mencengangkan karena dapat menemukan solusi inovatif untuk suatu Tema Utama yang menjadi fokus perhatian. Selain itu, Mind Mapping juga dapat mengidentifikasi masalah di bagian sub-tema yang disusun oleh kata kunci hasil curah gagasan.

Beberapa penerapan praktis Mind Mapping diulas oleh Joyce Wycoff dalam buku "Menjadi Superkreatif Dengan Mind Mapping". Delapan manfaat Mind Mapping yang dijelaskan oleh Wycoff untuk pengembangan diri antara lain:

1.
Bidang penulisan.
2.
Bidang manajemen projek.
3
Memperkaya kegiatan curah gagasan.
4.
Mengefektifkan rapat.
5.
Menyusun daftar tugas.
6.
Melakukan presentasi yang dinamis.
7.
Membuat catatan yang memberdayakan diri.
8.
Mengenali diri.

Beberapa manfaat metode Mind Mapping antara lain adalah :

Meningkatkan kemampuan kita untuk mengingat sesuatu lebih utuh dan detail.
Meningkatkan kemampuan manajemen informasi, konsentrasi, imajinasi dan memori.
Menjadikan kegiatan belajar lebih menyenangkan.
Menghemat banyak waktu untuk belajar.
Membuat materi yang sulit lebih mudah untuk dipahami dan dikuasai.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Mind Mapping adalah suatu teknik mencatat yang mampu mengembangkan pikiran, meningkatkan daya ingat dan kreatifitas karena informasi disusun secara bercabang dari tema utama yang menyertakan gambar, simbol, warna dan teks untuk yang dapat memampukan peserta didik untuk menggunakan seluruh potensi dan kapasitas otak dengan efektif dan efisien.


Source :





 
;